Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Sirih Terhadap Kejadian Keputihan Pada Remaja

Authors

  • Miskiyah Tamar

DOI:

https://doi.org/10.52523/jika.v2i1.90

Keywords:

Remaja, Keputihan, Daun Sirih

Abstract

Kesehatan organ tubuh berawal dari menjaga kebersihan diri, termasuk kebersihan vegina yang bertujuan supaya vegina tetap bersih, sehat, normal dan terhindar dari adanya penyakit. Salah satu masalah kesehatan reproduksi pada kaum remaja yaitu keputihan. Keputihan adalah sekresi vagina berupa cairan berwarna putih yang berlebihan. Penyebab  dari keputihan adalah adanya infeksi bakteri Trichomonas Vaginalis dan Candida Albicans. Air rebusan daun sirih yang dapat diberikan pada wanita yang mengalami keputihan, terutama dengan membasuh organ intim. Sirih (Piper Betle Linn) merupakan tumbuhan merambat, daun sirih sering digunakan sebagai obat. Menggunakan ekstrak daun sirih hingga seminggu dapat meredakan gejala keputihan dengan cara mengurangi jumlah lendir tanpa mempengaruhi flora normal, aman mengurangi keputihan. Keputihan Menggunakan rebusan 4-5 lembar daun sirih selama seminggu  dapat mengurangi keputihan. Tujuan Penelitian : penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian rebusan daun sirih terhadap penurunan keputihan pada remaja di Asrama IKesT Muhammadiyah Palembang. Metode Penelitian : penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan desain pre-eksperimental designs dengan pendekatan one-group pretest-posttes design dengan sampel 48 responden di asrama IKesT Muhammadiyah Palembang. Hasil : hasil penelitian didapatkan kejadian keputihan responden sebelum diberikan rebusan daun sirih yaitu 7,00 dan sesudah diberikan rebusan daun sirih 6,00. Simpulan: terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian rebusan daun sirih terhadap kejadian keputihan pada remaja di Asrama IKesT Muhammdiyah Palembang dengan p-value 0,000.

Downloads

Published

2024-05-31

How to Cite

Miskiyah Tamar. (2024). Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Sirih Terhadap Kejadian Keputihan Pada Remaja. Jurnal Inspirasi Kesehatan, 2(1), 51–59. https://doi.org/10.52523/jika.v2i1.90